Minggu, 30 Desember 2012

Tulisan tentang ekonomi 20 "Perubahan metode akuntansi dan koreksi kesalahan"


PERUBAHAN METODE AKUNTANSI DAN KOREKSI KESALAHAN
www.gunadarma.ac.id

          Salah satu tujuan penyusunan laporan keuangan adalah memberikan informasi kepada pihak-pihak yang membutuhkan yang akan digunakan untuk membuat perbandingan,meramalkan dan menilai kemampuan suatu perusahaan.
          Perbandingan-perbandingan ini dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu horizontal dan vertikal. Perbandingan horizontal  adalah perbandingan laporan keuangan suatu perusahaan dengan perusahaan lain untuk periode yang sama. Sedangkan perbandingan vertikal adalah perbandingan laporan keuangan dari suatu perusahaan dengan laporan yang sama untuk periode-periode sebelumnya.
Untuk menjaga agar prinsip comparability dan konsistensi ini dapat terlaksana perubahan-perubahan yang terjadi dipisahkan menjadi 2, yaitu perubahan metode-metode akuntansi dan perubahan-perubahan yang timbul karena koreksi kesalahan-kesalahan dalam periode-periode yang lalu. Perubahan dalam metode akuntansi dipisahkan menjadi 3 yaitu:
a.       Perubahan dalam prinsip akuntansi
b.      Perubahan dalam taksiran-taksiran akuntansi
c.       Perubahan dalam kesatuan usaha

PERUBAHAN DALAM PRINSIP AKUNTANSI
Yang dimaksud dalam perubahn di sini adalah penggunaan suatu prinsip akuntansi yang lazim yang berbeda dengan prinsip akuntansi yang lazim yang digunakan dalam periode sebelumnya. Perubahan dalam penggunaan prinsip penggunaan prinsip akuntansi ini perlakuannya diatur dalam APB opinion nomor 20 dengan klasifikasi sebagai berikut :
1.       Perubahan prinsip akuntansi yang mempunyai akibat kumulatif
Akibat kumulatif dari perubahan prinsip akuntansi diperlakukan sebagai berikut ini:
a.       Jumlah akibat kumulatif dari perubahan prinsip dilaporkan dalam laporan rugi laba di antara elemen-elemen luar biasa dan lab bersih.
b.      Laporan keuangan periode-periode sebelumnya tidak perlu dikoreksi
c.       Laporan laba elemen luar biasa dan laba bersih periode-periode sebelumnya ditunjukan dalam laporan rugi laba tahun sekarang.
2.       Perubahan prinsip akuntansi yang mempunyai akibat retroaktif
Perubahan prinsip akuntansi tertentu diperlakukan secara retroaktif. Dalam cara ini laporan keuangan periode-periode sebelumnya (yang dilaporkan) disusun kembali sesuai dengan prinsip yang baru.  Perubahan prinsip akuntansi yang memerlukan retroaktif adjustment adalah :
a.       Perubahan metode penentuan harga pokok persediaan dari LIFO ke metode lain
b.      Perubahan dalam metode akuntansi untuk kontrak jangka panjang, dan
c.       Perubahan dari atau ke full cost method yang digunakan dalam industri extractive
3.       Perubahan metode penentuan harga pokok persediaan ke LIFO
Perubahan ke LIFO ini merupakn suatu pengecualian dari 2 perlakuan diatas (kumulatif dan retroaktif). Apabila suatu perusahaan mengganti metode penentuan harga pokoknya ke LIFO, maka persediaan awal dalam periode pergantian metode ini merupakan dasar perhitunagan untuk periode tersebut dan periode-periode berikutnya. Pergantian metode ke LIFO ini tidak memerlukan koreksi baik kumulatif maupun retroaktif.

KOREKSI KESALAHAN
Apabila diketaui kesalahan dalam lapporan keuangan dan rekening-rekening, maka kesalahan-kesalahan itu harus diperbaiki agar catatan akuntansi sesuai dengan keadaan sesungguhnya sehingga data yang dihasilkan dan akan menjadi dasar dalam pengambilan keputusan tidak menyesatkan.

JENIS-JENIS KESALAHAN
Kesalahan-kesalahan yang terjadi mungkin hanya mempengaruhi neraca saja atau mungkin hanya mempengaruhi laporan rugi laba saja. Selain kesalahan-kesalahan itu ada juga kesalahan-kesalahaan  yang mempengaruhi keduannya, baik neraca maupun laporan rugi lab. Kesalahan-kesalahan jenis terakhir ini yaitu yang mempengaruhi neraca dan laporan rugi lab dapat dipisahkan menjadi 2 yaitu :
1.       Kesalahan-kesalahan yang bila tidak dibetulkan, akan menjadi betul sendiri dalam periode berikutnya (counter balance).
2.       Kesalahan-kesalahan yang mempengaruhi neraca dan laporan rugi laba tetapi tidak menjadi benar dengan sendirinya pada periode berikutnya.
JURNAL KOREKSI
Bila mengikuti prinsip yang sekarang berlaku, maka koreksi atas kesalahan dicatat ke rekening laba tidak dibagi dan dilaporkan dalam laporan laba tidak dibagi. Seperti pada :
1.       Kesalahan dalam persediaan barang
2.       Kesalahan dalam pembelian dan persediaan barang
3.       Kesalahan mencatat pembelian
4.       Kesalahan mencatat penjualan barang
5.       Kesalahan mencatat biaya dibayar dimuka
6.       Kesalahan mencatat utang biaya
7.       Kesalahan mencatat piutang pendapatan
8.       Kesalahan mencatat pendapatan diterima dimuka
9.       Kesalahan dalam kapitalisasi biaya
10.   Kesalahan dalam taksiran umur
11.   Kesalahan dalam perhitungan kerugian piutang
Nama : Adisti Pamula siwi
NPM : 20210173
Kelas : 3 EB 20

Tidak ada komentar:

Posting Komentar